Jumat, 17 Juni 2016

PRINSIP-PRINSIP DASAR ILMU KOMUNIKASI ISLAM



            Komunikasi Islam tunduk dengan sumber utama ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dari dua sumber inilah prinsip-prinsip dasar ilmu komunikasi  Islam diambil. Prinsip-prinsip ini berlaku umum untuk segala bentuk komunikasi dengan sesama manusia.

A. PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI ISLAM
1.      Prinsip Ikhlas
            Suatu pesan tidak akan berdampak positif kepada komunikan jika di terima dengan hati yang ikhlas. Ikhlas adalah kerja hati. Ikhlas artinya adalah kerja yang dilaukan oleh hati untuk menyucikan dirinya dari berbagai motif yang tidak benar. Tidak ikhlas menyampaikan atau menerima pesan artinya tidak sucinya keinginan untuk menyampaikan atau menerima pesan.
            Prinsip ikhlas ini adalah prinsip paling mendasar dalam komunikasi Islam. Kehilangan prinsip ini dari komunikator maupun komunikan akan membuat tujuan utama komunikasi yanitu ibadah menjadi hilang dan kekuatan pesan yang disampaikan memudar. Selain faktor penerima pesan, kekuatan pesan juga di pengaruhi oleh keikhlasan pengirim pesan. Pesan yang baik yang disampaikan oleh orang yang tidak ikhlas tidak memiliki pengaruh pada penerimanya.

Menakar Keikhlasan
            Ikhlas tempatnya adalah hati. Karena tempatnya di hati, maka kita tidak mungkin mengukur tingkat keihlasan yang tempatnya dihati. Namun keikhlasann itu ada jejaknya, apa yang ada di dalam hati akan terungkap lewat anggota tubuh.

2.      Prinsip Pahala dan Dosa
            Prinsip ini menjelaskan bahwa setiap pesan atau pernyataan yang keluar itu mengandung konsekuensi pahala atau dosa. Lisan memiliki peran kunci dalam berkomunikasi, apakah membawa kita kepada kesuksesan atau kehancuran.
            Agar lisan kita tidak menjadi alat pengumpul dosa tetapi selalu memproduksi pahala, maka Islam membimbing manusia terutama umatnya untuk melakukan langkah-langkah berikut:
a)      Islam Melarang Berkata Kotor dan Kasar
            Kata kotor yang diucapkan lisan adalah cerminan dari jiwa yang kotor.

b)      Memberikan Motivasi Agar Selalu Berkata yang Baik
            Rasulullah memberikan motivasi kepada orang yang berkata baik dengan cara, diantaranya:
1.      Menyampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang selalu berkata baik dan mewanti-wanti orang yang sembarangan mengeluarkan pernyataan.
2.      Berkata yang baik menyebabkan masuk surga dan mendapatkan tempat yang baik disana.
3.      Berkata baik dikategorikan memberikan sedekah atau pemberi pengganti sedekah
4.      Islam identik dengan ucapan yang baik.



c)      Prinsip Kejujuran
            Lisan bisa membunuh karakter seseorang, bisa merusak hubungan suami istri, kaum kerabat, bahkan bisa menyebabkan pertumpahan darah. Karena itu, kejujuran dalam menyampaikan pesan adalah prinsip mendasar dalam komunikasi Islam. Tidak tegaknya prinsip ini akan berakibat fatal buat kehidupan manusia.
            Diantara bentuk kejujuran dalam berkomunikasi adalah:
1.      Tidak memutarbalikkan fakta
Memutarbalikkan fakta adalah fitnah yang membuat keruh suasana dan menimbulkan ketidakharmonisan hubungan.
2.      Tidak berdusta
Dusta berarti memanipulasi informasi sehingga pesan tidak sampai sebagaimana mestinya.

d)      Prinsip Kebersihan
            Islam sangat menekankan prinsip kebersihan dalam segala hal, termasuk dalam menyampaikan pesan. Pesan yang baik akan mendatangkan kenyamanan psikologis bagi penerimanya, sedangkan pesan-pesan sarkastis, adu domba, gosip, umpatan, jorok, berdarah-darah, pertengkaran, perselingkuhan, dan sejenisnya akan berdampak pada keruhnya hati.
            Menyampaikan kata-kata yang memberikan harapan kepada seseorang adalah lebih baik daripada kata-kata yang membuat orang pesimis. Di antara tujuan komunikasi adalah memberikan kenyamanan psikologis kepada orang yang mendengarkan.

e)      Berkata Positif
            Pesan positif sangat berpengaruh bagi kebahagiaan seseorang dalam kondisi apapun dia berada. Seorang komunikator yang sering mengirim pesan positif kepada komunikan yang menyimpan modal yang banyak untuk berbuat positif.
Motivasi adalah Pesan Positif
            Pesan yang diungkapkan dengan bahasa yang penuh optimistis membangkitkan semangat untuk melakukan perubahan.
            Menyampaikan pesan dengan nada optimis adalah langkah awal menuju kemenangan. Optimisme yang dibangun oleh seseorang menyebabkan bergairah untuk menggapainya.

f)       Prinsip Paket (Hati, Lisan, dan Perbuatan)
            Manusia adalah makhluk ciptaan Allah dalam satu paket lengkap. Gerak raga dalam konsep Islam dipengaruhi secara kuat oleh hati atau jiwa. Artinya lisan akan berbicara dengan baik dan lancar tanpa kendali dari jiwanya, yang diucapkannya akan terasa hambar.

g)      Prinsip Dua Telinga Satu Mulut
            Menceritakan semua yang didengar adalah tanda kecerobohan seseorang. Tidak semua informasi yang disampaikan seseorang di pahami secara benar tetapi beritanya tidak benar, atau beritanya benar tetapi tidak layak dikonsumsi oleh publik. Isyarat agar kita berhati-hati dalam berbicara dan banyak mendengar adalah pada struktur fisik kita yang diciptakan dua telinga dan satu mulut.

h)      Prinsip Pengawasan
            Prinsip pengawasan muncul dari kepercayaan mukmin yang meyakini bahwa Allah Maha Mendengar, Maha Melihat, dan Maha Mengetahui. Selain itu, mereka yang meyakini bahwa setiap kata yang di ucapkan akan dicatat oleh malaikat pencatat. Prinsip pengawasan ini akan membuat orang selalu merasa diperhatikan dan dipantau. Orang yang selalu merasa dipantau biasanya lebih berhati-hati dalam mengeluarkan statemen.

i)        Prinsip Selektivitas dan Validitas
            Berbicara dengan data dan informasi akurat adalah salah satu ciri pribadi berkualitas. Prinsip Selektivitas dan Validitas dalam komunikasi Islam bukan hanya bertujuan untuk memberikan kepuasan bagi komunikan di dunia ini, tetapi tujuan utama mereka adalah agar bisa mempertanggungjawabkan apa yang mereka kemukakan pada saat diminta pertanngungjawabannya diakhirat.

j)        Prinsip Saling Memengaruhi
            Saat berlangsung komunikasi, proses pengaruh memengaruhi terjadi. Muara semua tujuan komunikasi adalah saling memengaruhi, maka membangun komunikasi yang bertujuan untuk meciptakan suasana yang sehat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Islam. Pengaruh pesan tersebut tidak hanya sesaat, tetapi kadang-kadang kekal sepanjang hidup komunikan.
            Diantara bentuk pengaruh strategis komunikasi adalah:
a)      Dapat Mengubah Pendapat Orang Lain
Mengubah pandangan orang lain bukanlah pekerjaan mudah, tetapi dengan terjadinya proses tukar-menukar pendapat, hal tersebut dapat dilakukan. Diantara kekuatan bahasa atau pesan itu adalah kemampuannya membius lawan bicara.

b)      Menjadi Faktor yang Menentukan Baik Buruknya Manusia
Saat berinteraksi manusia hanya dihadapkan pada dua pilihan, memengaruhi atau di pengaruhi. Untuk menghindari pengaruh negatif, sebaiknya kita tidak bermesraan dengan orang-orang yang dapat merusak perilaku kita.

k)     Prinsip Keseimbangan Berita (Keadilan)
            Informasi yang seimbang akan membuat keputusan menjadi akurat. Prinsip keseimbangan dalam menyerap informasi sebelum memberikan sikap adalah keharusan. Dengan prinsip ini, informasi yang kita terima akan lebih akurat, karena pihak yang sedang berselisih kadang-kadang memberikan informasi secara emosional dan kadang-kadang berlebihan.

l)        Prinsip Privasi
            Setiap orang memiliki ruang privasi yang tidak boleh di ungkap di pentas publik, begitu juga dengan organisasi, lembaga, dan seterusnya. Membocorkan rahasia sama dengan menelanjangi orang, organisasi, dan lembaga yang membuat mereka malu. Allah melarang orang beriman  untuk mencari-cari informasi tentang masalah yang masuk dalam ruang privasi. Diantara masalah yang tidak boleh dj buka di depan umum adalah masalah keretakan rumah tangga. Melanggar privasi seperti ini di dalam Islam masuk dalam status pelanggaran hak-hak asasi manusia, yaitu melakukan pencemaran nama baik.


Referensi
Dr. Harjani Hefni, Lc., M.A.2015. Komunikasi Islam. Prenadamedia Group:Jakarta

BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI ISLAM



Objek kajian ilmu komunikasi Islam terdiri dari tiga bentuk komunikasi yang tidak bisa di pisahkan antara satu dengan lainnya. Tiga bentuk komunikasi adalah komunikasi manusia dengan Allah, komunikasi manusia dengan dirinya sendiri, dan komunikasi manusia dengan yang lainnya.
 
A. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI ISLAM
1.      Komunikasi Ilahiah
Diantara bentuk komunikasi dalam Islam adalah komunikasi antar manusia dengan Tuhannya. Bentuk komunikasi ini bersifat alami dan  wujud dari adanya roh kehidupan yang ditiupkan Allah kepada makhluk-Nya. Komunikasi antara manusia dan Penciptanya sudah terjadi sejak Allah meniupkan ruh-Nya kepada manusia. Abdurrahman al-‘Sa’didalam tafsirnya menyatakan bahwa manusia yang ada dalam kandungan ibunya sudah berkomunikasi dengan Allah karena Allah menyediakan untuk mereka perangkat fitrah.

2.      Pola Komunikasi Manusia dan Penciptanya
a.      Pola Komunikasi dengan Manusia Pilihan
1)      Komunikasi Langsung
Komunikasi Allah dengan manusia secara langsung pernah terjadi pada Nabi Musa a.s. al-‘Sa’di berkata bahwa pola komunikasi Allah dengan para nabi terjadi dengan tiga pola: pertama, menurunkan wahyu ke dalam hati mereka tanpa perantaraan malaikat; kedua, berbicara langsung tapidi belakang tabir; dan ketiga, dengan mengutus malaikat menyampaikan wahyu. Tentang pengkhususan Musa dalam menerima wahyu secara langsung di sebutkan dalam Al-Qur’an surah an-Nisa ayat 163-164.

2)      Komunikasi dengan Wahyu
Komunikasi melalui wahyu merupakan jenis komunikasi yang paling lazim terjadi pada semua nabi. Pola komunikasi dengan perantaraan wahyu berhenti dengan diutusnya Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir yang diutus ke muka bumi. Selanjutnya komunikasi antar manusia dengan Penciptanyadibangun lewat media shalat, zikir, membaca Al-Qur’an, berdoa, istigfar, dan tobat kepada Allah SWT.

3.      Pola Komunikasi dengan Manusia Biasa
Setelah manusia lahir kedunia, Allah sudah menyiapkan berbagai berbagai media yang memungkinkan mereka untuk tetap bersambung dengan Allah SWT. Berikut ini adalah beberapa penjelasannya:
a.      Shalat
            Shalat adalah ajaran Islam yang mengajarkan kepada penganutnya untuk berkomunikasi secara intensif dengan Allah. Shalat mempunyai jasad dan ruh. Berdiri, ruku’, sujud, dan berbagai bacaan adalah shalat. Adapun ruhnya adalah mengagungkan Allah merasa takut kepada-Nya, memuji, memohon, meminta ampun, memuji-Nya, mengucapkan shalawat dan salam kepada rasul-Nya, kepada keluarga beliau, dan kepada Hamba-hamba Allah yang saleh. Dengan waktu-waktu yang sudah ditentukan itu kita wajib berkomunikasi dengan Pencipta setiap beberapa jam sekali. Selain shalat wajib lima waktu, Allah juga menyediakan waktu untuk kita berkomunikasi dengan-Nya setiap saat, kapan saja kita ingin berkomunikasi.

b.      Zikir
            Zikir secarabahasa artinya adalah mengingat sesuatu dengan caradiucapkan oleh lisan atau di hadirkan di dalam hati. Secara istilah, zikir artinya adalah segala sesuatu yang diucapkan lisan dan yang dipersepsi oleh hati dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, baik mempelajari ilmu dan mengajarkannya, mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran.
Zikir adalah salah satu bentuk komunikasi manusia kepada Allah, dengancara menghadirkan-Nya dalam hati, menyebut-Nya dengan lisan, mempelajari dan mengajarkan ajaran-Nya, mengajak orang lain untuk melakukan apa yang diperintahkan-Nya, dan mencegah orang dari hal-hal yang di larang oleh-Nya.

c.       Istigfar dan Tobat
            Manusia yang normal jika melakukan kesalahan pasti akan merasa bersalah. Dalam bahasa agama, kesalahan itu disebut dosa. Jika kesalahan yang dilakukan menumpuk, maka perasaan bersalah akan menghantuinya dan beban hidupnya semakin berat. Untuk mengatasi masalah ini, Islam memberikan solusi kepada penganutnya untuk melakukan istigfar dan tobat.
Istigfar merupakan upaya dari seseorang untuk mengoreksi dan mengakui kesalahan dirinya sebagai langkah awal untuk melakukan perbaikan. Setelah istigfar berhasil dilakukan, langkah selanjutnya yang harus diambil adalah bertobat. Tobat adalah aksi nyata dari orang yang telah menyadari kesalahannya untuk melepas segala kesalahan dan kembali ke jalan yang benar.
Jadi istigfar dan tobat adalah komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya untuk melepas segala beban yang ada di dalam dirinya dengan cara mengakui kesalahan dan berjanji untuk menggantikan kesalahan tersebut dengan perbuatan yang lebih baik.

d.      Tilawah Al-Qur’an
            Al-Qur’an merupakan kitab yang diturunkan oleh Allah sebagai salah satu sarana untuk berkomunikasi dengan hamba-Nya. Di dalamnya terkandung banyak sekali bentuk komunikasi. Di antara bentuk berkomunikasi itu adalah:
1.      Komunikasi antara Allah dengan malaikat.
2.      Komunikasi Allah dengan para Nabi dan Rasul.
3.      Komunikasi Allah dengan iblis.
4.      Komunikasi Allah dengan manusia lewat perantaraan Rasul.
5.      Komunikasi Allah dengan manusia.
6.      Komunikasi manusia dengan makhluk lainnya.
7.      Komunikasi sesama manusia.

B. KOMUNIKASI INTRAPESONA
            Semua kita, setiap hari bahkan setiap waktu melakukan komunkasi intrapesona. Proses melihat dan mendengar objek, lalu memaknai apa yang diindra dan merekan apa yang kita persepsi berlangsung semakin cepat dalam diri kita. Proses itu semua terjadi dalam diri, dan proses ini disebut dengan komunikasi intrapersonal atau intrapribadi.
            Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Dalam komunikasi bentuk ini, orang yang berperan sebagai komunikator sekaligus berperan sebagai komunikan. Dia berbicara kepada dirinya sendiri, dia berdialog dengan dirinya sendiri, dia bertanya kepada dirinya sendiri dan dijawab oleh dirinya sendiri.
            Berdasarkan definisi di atas, maka komunikasi intrapersona adalah proses komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang saat menerima informasi, mengolahnya, menyimpannya, dan menghasilkannya kembali.

C. KOMUNIKASI ANTARMANUSIA
            Selain berbicara dengan dirinya sendiri, manusia juga melakukan komunikasi dengan sesama manusia. Komunikasi dengan sesama inilah yang menjadi perhatian utama ilmu komunikasi secara umum.
1.      Komunikasi Antarpersona (Komunikasi Antarpribadi)
            Ada yang menyebutnya komunikasi dua orang. Komunikasi dua orang atau antarpribadi ini dalam Islam menempati posisi yang sangat penting. Komunikasi antarpribadi berdasarkan komponen artinya penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik.
            Berdasarkan hubungan, komunikasi antarpribadi diartikan sebagai komunikasi yang berlangsung diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantap dan jelas. Seperti hubungan orang tua dengan anak, penjual dengan pelanggan, dan sebagainya.
            Adapun berdasarkan pengembangan, komunikasi antarpribadi adalah akhir dari perkembangan komunikasi yang bersifat tak pribadi pada satu ekstrem menjadi komunikasi pribadi atau intim pada ekstrem yang lain.

2.      Komunikasi Kelompok
            Berkelompok adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Sebuah perkumpulan barudisebut kelompok jika memenuhi dua syarat: pertama, anggota-anggota kelompok merasa terikat dengan kelompok: kedua, nasib anggota-anggota kelompok saling bergantung sehingga hasil setiap orang terkait dalam cara tertentu dengan hasil lain. Hidup berkelompok dalam Islam disebut dengan hidup berjamaah.

3.      Komunikasi Massa
            Komunikasi massa sebagaimana dikatakan Bttner yang dikutip oleh Jalaludin Rahkmat dalam Pscicologi Komunikasi adalah: pesan yang dikomunikasikan melaui media massa pada sejumlah besar orang. Komunikasi massa memiliki peran besar dlam menyampaikan pesan kepada masyarakat dalam skala luas, baik untuk sekadar menyampaikan informasi, atau untuk mendidik, menghibur, membimbing ataupun untuk memengaruhi pemikiran mereka.
            Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media yang bisa menjangkau massa dalam skala luas. Media yang bisa digunakan untuk komunikassi bentuk ini adalah surat kabar, majalah, film, radio, televisi, dan internet.

Referensi
Dr. Harjani Hefni, Lc., M.A.2015. Komunikasi Islam. Prenadamedia Group:Jakarta