A.
JENIS PESAN
Pesan adalah seperangkat lambang bermakna
yang disampaikan oleh komunikator.Dedi Mulyana mengatakan bahwa pesan adalah
seperangkat simbol verbal atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan
atau maksud sumber tadi. Adapun dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pesan diartikan sebagai amanat yang disampaikan lewat
orang lain, perintah atau nasihat yang tidak langsung atau melalui perantara. Berdasarkan definisi di atas, maka pesan
terbagi dua, pesan verbal dan nonverbal.
1.
Pesan Verbal
Terdapat
tiga istilah untuk pesan verbal yakni, lafdz,qaul,
dan kalimat.
a.
Lafdz
Makna dari kata ‘Lafdz’ dalam bahasa Arab adalah melempar. Disebut ‘lafdz’karena bunyi yang kita keluarkan
dari mulut ibarat bunyi atau simbol yang kita lemparkan dari mulut kita. Ayat
yang menggunakan kata lafdzterdapat
dalam surah Qaf ayat 18. Allah berfirman:
ما يلفظ من قول إلالريه رقيب عتيد
“Tiada
suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya Malaikat Pengawas
yang selalu hadir”
Lafdzjuga dipahami
sebagai pesan saling sederhana yang keluar dari lisan seseorang yang dapat
dipahami maknanya.
b.
Qaul
Dalam bahasa Indonesia ‘qaul’ diartikan
kata. Menurut Ibnu Mandzur, ‘Qaul’ adalah lafaz yang diucapkan lisan
baik maknanya sempurna atau tidak. Menurut definisi Ibnu Mandzur maka ‘Qaul’
bisa berarti kata atau bisa juga berarti kalimat, karena kata yang maknanya
sempurna dalam bahasa Indonesia disebut dengan kalimat.Qauladalah jenis pesan
verbal yang sama dengan lafdzatau lebih lengkap dan luas penggunaannya
didandingkanlafdz. Dengan kata lain lafdzbagian dari qaul.
1)
Qaul
dalam Al-Qur’an
Secara umum, qaul yang terdapat
dalam Al-Qur’an bermakna kalimat dan digandeng dengan sifat tertentu.
a) Qaulan Ma’rufan
Ma’ruf artinya kebaikan dunia maupun akhirat. Ungkapan ini disebut empat
kali dalam Al-Qur’an dengan menampilkan empat peristiwa yang berbeda-beda. Yakni
terdapat dalam surah al-Baqarahayat 235, surah an-Nisaayat 5,
surah an-Nisaayat 8, dan surah al-Ahzabayat 32. Dari keempat ayat
tersebut dapat disimpulkan bahwa qaulanma’rufanadalah jenis lafdz
atau ungkapan yang baik, ramah, tidak kasar, tidak menyinggung perasaan orang,
tidak kotor, dan tidak mengundang nafsu orang yang mendengarkannya untuk
berbuat jahat.
b)
Qaulan
Kariman
Qaulan Karimansecara bahasa berarti perkataan yang mulia dan berharga. Ungkapan ini diabadikan oleh
Al-Qur’an pada surah al-Isra ayat 23.
Ibnu Katsir mengatakan bahwa di
antara wujud dari qaulankarimanitu adalah berkata lemah lembut, beradab,
santun, dan menghormati. Al-Alusi mengatakan bahwa qaulankarimanadalah
perkataan yang indah dan tidak bengis. Dengan qaulankarimanorang
berbicara juga menjadi mulia dan berharga, tidak hina dan murahan.
c)
Qaulan
Maysuran
Menurut bahasa Qaulan Maysuranartinya
adalah perkataan yang mudah. Maysur adalah isim maf’ul dari yusr
yang artinya mudah. Ungkapan ini terdapat dalam surah al-Isra ayat 28. Ayat ini
ditempatkan setelah perintah berbuat baik terhadap orang tua, keluarga dekat,
orang miskin, dan musafir yang memerlukan bantuan, serta setelah larangan untuk
bersikap boros. Jika kita tidak mampu memberikan sesuatu kepada kaum kerabat,
maka ucapkanlah perkataanyang mudah. Mujahid, Ikrimah, dan beberapa ulama
tafsir lainnya mengatakan bahwa qaulanmaysuranartinya menjanjikan
bantuan kepada mereka.
d)
Qaulan
Balighan
Ungkapan Qaulan Balighansecara
bahasa berarti perkataan yang sampai kepada maksud, berpengaruh dan berbekas ke
dalam jiwa. Ungkapan ini terdapat dalam Al-Qur’an surah an-Nisa ayat 63.Ayat
ini mengajarkan kepada pembacanya bahwa Qaulan Balighanlebih efektif kalau
disampaikqn dengan cara ‘waqullahumanfusihim’ (katakanlah pada diri
mereka). Artinya jangan menyampaikan pesan yang terkait dengan pribadi seseorang
didepan khalayak ramai, tetapi berbicara dua mata dan hanya dengan orang yang
dimaksud.
e)
Qaulan Layyinan
Ungkapan Qaulan Layyinan secara bahasa berarti ungkapan yang lemah lembut.
Ungkapan ini terdapat dalam Al-Qur’an surah Thaha ayat 44. Berdasarkanpendapat
para ulama, qaulanlayyinanadalah
upaya untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan cara yang lunak, tidak
memvonis, mengingatkan tentang sesuatu yang disepakati seperti kematian, dan
memanggilnya dengan panggilan yang dia sukai.Qaulan layyinanmerupakan strategi menaklukan hati yang keras dengan
perkataan yang lemah lembut.
f)
Qaulan Sadidan
Ungkapan qaulansadidanmenurut bahasa berarti perkataan yang benar. Ungkapan
ini terdapat di dua tempat dalam Al-Qur’an, yaitu di surah an-Nisaayat 9 dan surah al-Ahzabayat
70. Kata qaulansadidansecara umum
bermakna perkataan yang tepat dengan kondisi yang ada, seperti menembakkan anak
panah ke sasaran yang dituju. Al-Jazairi mendefinisikan qaulansadidandengan dua kata, yaitushidqansha-iban benar dan tepat sasaran.
g)
Qaulan Tsaqilan
Ungkapan qaulantsaqilansecara bahasa berarti perkataan yang berat. Ungkapan
ini disebutkan dalam Al-Qur’an surah al-Muzzamil
ayat 5. Secara umum yang dimaksud dengan qaulantsaqilandalam Al-Qur’an, karena di dalamnya terkandung
tugas-tugas berat bagi orang yang mukalaf (mendapatkan tugas) terutama
Rasulullah SAW. Qaulan tsaqilandalam konteks komunikasi adalah kata-kata yang
berbobot dan penuh makna, memiliki nai yang mendalam, memerlukan perenungan untuk
memahaminya, dan bertahan lama.
h)
Qaulan ‘Adziman
Secara bahasa qaulan ‘Adzimanartinya perkataan yang besar. Ungkapan ini terdapat
dalam Al-Qur’an surah al-Isra ayat 40. Dalam komunikasi, mengeluarkan
pernyataan yang tidak berdasar dan membuat rusak keyakinan seseorang bahkan
masyarakat adalah termasuk perkataan yang besar. Qaulan ‘Adzimanmenimbulkan dampak kerusakan yang besar buat orang yang
mengucapkannya dan bagi orang yang menerima dan mengonsumsinya.
i)
Ahsanu Qaulan
Ungkapan ahsanuqaulansecara bahasa berarti perkataan yang paling baik.
Ungkapan ini terdapat dalam surah Al-Fushilat ayat 33. Ayat ini menggambarkan
kepada kita bahwa bobot kata yang kita keluarkan kualitasnya berbeda-beda. Dan
kata yang paling berbobot menurut Al-Qur’an adalah kata untuk mengajak orang mengesakan
Allah dan memotivasi orang untuk beramal saleh.
c.
Kalimat
Kalimat dalam bahasa Arab adalah senyawa
dari dua unsur, yaitu lafdzdan ifadah. Lafdzadalah bunyi, sedangkan ifadahartinya mengandung makna. Jadi,
kalimat adalah susunan lafdzyang
mengandung makna yang sempurna. Menurut ahli bahasa, kalimat minimal terdiri
dari dua kata atau lebih yang mengandung makna yang sempurna.
Kalimat dalam Al-Qur’an
Kata “Kalimat” dalam Al-Qur’an tidak
berdiri sendiri, tetapi digandeng dengan atau yang lain.
a) Kalimatullah
Kalimatullah artinya adalah kalimat
Allah. Istilah ini dikemukakan dalam Al-Qur’an surah at-Taubah: 40. Yang dimaksud dengan kalimatullah adalah agama Allah, hukum Allah, dan segala hal yang bersumber
dari Allah baik perintah maupun larangan. Ketinggian dari kalimatullah terletak pada kebenaran yang tidak memerlukan
penambahan ataupun pengurangan dan adilnya.
b)
Kalimat
alladzinakafaru
Makna kalimat alladzinakafaruadalah kalimat orang-orang yang mengingkari
kebenaran. Ungkapan ini terdapat dalam surahat-Taubah
ayat 40. Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kalimat alladzinakafaruadalah syirik dan segala sesuatu
yang bertentangan dengan kalimatullah.
c)
Kalimatun
sawa’
Kalimatun sawa’ secara bahasa
artinya adalah kalimat yang sama. Imam Thabari mengatakan bahwa kalimatun sawa’ adalah kalimat yang
adil. Kalimat yang adil artinya adalah kalimat yang berdiri ditengah dan
disepakati oleh kalangan intelektual yang objektif dari hasil penelitian yang
akurat tentang sesuatu. Kalimatun sawa’ adalah
upaya untuk mencari titik temu sebanyak-sebanyaknya, karena persamaan jauh
lebih banyak dari perbedaan.
d)
Kalimat
al-Kufr
Secara bahasa, kalimat al-kufrartinya kalimat yang mengandung
makna pengingkaran terhadap kebenaran atau mengandung unsur pelecehan terhadap
nilai-nilai kebenaran dan orang-orang yang membawa nilai kebenaran.Diantara contoh
kalimat al-Kufr juga adalah
penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dengan mengatakan bahwa beliau itu orang
yang hina, padahal beliau dimuliakan oleh Allah SWT.
e)
Kalimat
al-Taqwa
Menurut bahasa kalimat takwa artinya
kalimat yang berfungsi melindungi. Para ulama tafsir secara umum mengatakan bahwa
yang dimaksud dengan kalimat al-takwa adalah
kalimat La ilahaillallah. Kalimat ini
berfungsi untuk melindungi orang yang mengucapkannya dari perbuatan syirik.
f)
Kalimat
al-Thayyibah
Secara bahasa kalimat thayyibahberasal dari kata thabayang
artinya enak, bersih , dan tumbuh . Kalimat ini berfungsi untuk memotivasi
orang yang melakukan kebaikan dan mencegah mereka melakukan kerusakan.
g)
Kalimat
al-Khabitsah
Secara bahasa kalimat khabitsahartinya kalimat yang buruk,
jelek, kotor, hina, rusak, dan rendah.
Termasuk dalam kalimat yang buruk ialah kalimat kufur, syirik, segala
perkataan yang tidak benar dan perbuatan yang tidak baik.
2.
Pesan Nonverbal
Selain membahasa tentang pesa atau bahasa pesan verbal, Al-Qur’an juga kaya
dengan informasi tentang bahasa nonverbal. Di antara yang di bahas oleh
Al-Qur’an adalah makna isyarat mata, wajah, tangan, kaki, gerak tubuh, bibir,
kepala, dan seterusnya. Bahkan bisa dikatak
bahwa isyarat tentang pesan nonverbal dalam Al-Qur’an meliputi isyarat
dari ujung kaki sampai ujung kepala.
B.
KEKUATAN PESAN
Di antara jenis pesan dalam Al-Qur’an yang
memiliki pengaruh luas adalah pesan yang di sebut dengan istilah naba’, apakah
berita itu benar atau tidak. Adapun pesan yang mengandung pengaruh yang biasa
saja, mengandung kemungkinan benar atau tidak, salah atau benar, yang
kedua-duanya memungkinkan disebut dengan khabar.
1.
Naba’
a.
Kata Naba’ dalam Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an ditemukan beberapa
ayat yang menggunakan kata naba’. Di antaranya
terdapat dalam surah an-Naba’ ayat 2,
surah al-Anam ayat 34 dan 67, surah al-Anam ayat 6, surah al-Qasashayat 3, surah an-Namlayat 22, surah an-Namlayat 27,
surah al-Hujuratayat 6.
b.
Naba’ dan Urgensi Pesan
Menurut penulis kitab Taj al-Arus, kata naba’ dan khabarmemiliki
arti yang sama. Tetapi sebagian yang lain mengatakan bahwa dua kata ini
memiliki makna yang berbeda. Al-Nawawi umpamanya mengatakan bahwa naba’ artinya adalah khabaryang memiliki manfaat yang besar yang
bisa menghasilkan kualitas berita sampai derajat ilmu atau ghalabatal-dzann (Kemungkinan besarnya lebih besar. Sifat dari naba’ menurut beliau adalah bebas dari
informasi yang mengandung dusta. Kebenaran informasinya seperti berita
mutawatir atau seperti firma Allah dan
Hadis Rasulullah SAW.
2.
Khabar
Khabar
dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan kabar atau berita. Khabardi satu sisi memiliki makna yang
sama dengan naba’, tapi di tempat
yang lainkhabarberbeda dengan naba’. Khabaradalah berita yang di
pindahkan dari orang lain dan bisa juga bersumber dari diri sendiri dan
mengandung dua kemungkinan, benar atau salah. Meskipun naba’ juga bisa mengandung dua kemungkinan, benar dan salah, tetapi
isi pesannya secara umum mengandung perhatian yang luas dan berdampak luas,
sedangkan khabar tidak selalu seperti
itu.
3.
Hadis
Kata hadis menurut bahasa Arab
berarti berita atau baru. Dalam Al-Qur’an, kata hadis bisa berarti kabar dari
Allah, berita dari Rasul, atau perkataan yang bersumber dari manusia biasa.Kalau
merujuk kepada kamus besar bahasa Arab, maka kata Hadis menunjukkan makna bahwa
berita yang bersumber dari Allah tidak mungkin diragukan kebenarannya dan
selalu uptodate, tidak pernah basi
karena masa.
Shidq dan Kadzip
Istilah yang tidak bisa dipisahkan
dengan naba’, khabar, dan hadis
adalah shidq(benar atau jujur) dan kadzib(dusta). Shidqdan kadzibbisa
terjadi pada ketiga-tiga jenis pesan di atas. Hanya berita dari Allah dan
Rasul-Nya saja yang tidak diragukan kebenarannya. Adapun sumber berita yang
lain tetap tunduk kepada kaidah benar dan dusta.
C.
METODE MENYAMPAIKAN PESAN
1.
Hiwar
Hiwar
adalah pembicaraan yang berlangsung di antara dua orang atau lebih yang
bertujuan untuk menyampaikan informasi atau meyakinkan orang lain dalam suasana
tenang dan tidak panas.
2.
Jidal
Jidalmenurut
bahasa berarti memintal benang. Adapun jidal yang dimaksud Allah adalah jidal
yang bertujuan untuk mengalahkan lawan bukan karena nafsu, tetali untuk
memenangkan pandangan yang benar.
3.
Bayan
Secara
bahasa bayan artinya adalah jelas atau terang. Al-Jurjani mengatakan bahwa
bayan artinya menjelaskan maksud kepada orang yang mendengar. Hasan al-Basri mengatakan
bahwa bayan adalah kemampuan untuk mengucapkan dengan baik, mampu membunyikan
huruf-huruf dengan baik. Bayan yakni menjelaskan tujuan dengan pilihan kata
yang paling tepat.
4.
Tadzkir
Tadzkirberasal
dari kata dzakara yang berarti mengingat.Tadzkir artinya mengingatkan atau
memberikan peringatan.Tadzkir adalah salah satu metode dalam komunikasi yang
sangat bermanfaat untuk memberikan peringatan dini kepada manusia agar tidak
lupa dengan tujuan hidup yang sebenarnya.
5.
Tabligh
Kata
tablighsecara umum berarti selesai, berakhir atau sampai, yang bisa digunakan
untuk tempat, masa, atau sesuatu yang abstrak.Tabligh adalah upaya untuk
menyampaikan informasi secara utuh dari sumber kepada penerima tanpa mereduksi
redaksi atau muatannya juga mengandung makna sampai dengan mengesankan.
6.
Tabsyir
Tabsyir
berasal dari kata busyrayang artinya adalah bahagia dan gembira. Adapun kata tabsir
artinya menyampaikan Kabar bahagia dan gembira. Tujuan busyra adalah memberikan
motivasi kepada orang-orang yang baik agar bertahan dalam kebaikan atau semakin
bersemangat meningkatkan kualitas kebaikannya.
7.
Indzar
Indzar
adalah menyampaikan pesan dengan cara mengingatkan yang bertujuan untuk
menumbuhkan rasa takut dan kehati-hatian, baik diri komunikator maupun
komunikan.
8.
Ta’aruf
Ta’aruf
secara bahasa berasal dari kata ‘Arafa yang berarti tahu atau kenal. Ta’aruf
yakni mengetahui dan mengenal sesuatu dengan tanda-tanda yang membuatnya bisa
membedakan antara satu dengan yang lainnya.
9.
Tawashi
Tawashi
berasal dari kata wasiat yang berarti bersambung.Tawashi adalah menyampaikan
pesan atau menyambungkan apa yang diinginkannya kepada orang lain.
10.
Nasihat
Nasihat
menurut bahasa berarti murni, jernih, bersih, tanpa noda. Nasihat adalah salah
satu bentuk komunikasi yang berdampak positif buat yang memeberikan nasihat
maupun yang diberi nasihat.
11.
Irsyad
Irsyad
berasal dari kata rasyada, artinya mencari petunjuk ke jalan yang lurus lawan
dari kata sesat. Irsyad yaitu proses membantu seseorang dalam mengatasi
permasalahan pribadinya dengan mengarahkan dirinya untuk mengatasi masalahnya
sendiri.
12.
Wa’Adatau Mau’Idzah
Al-Jurjani
mendefinisikan wa’dzsebagai al-tadzkirbial-khair fimayariqqulahual-qalb
(mengingatkan tentang kebaikan yang membuat hati menjadi lembut). Wa’adz adalah
jenis komunikasi yang bertujuan untuk melunakkan hati yang mendengarnya.
Lunaknya hati terefleksi pada linangan air mata, guncangnya dada saat
mendengarkan pesan, dan munculnya tekad untuk berubah.
13.
Idkhalal-Surur
Dalam
istilah Rasulullah idkhalal-sururadalah perintah membahagiakan orang lain, baik
dengan kata maupun perbuatan. Banyak cara membahagiakan sesama, diantaranya
dengan mengucapkan selamat atas kesuksesan yang diraih oleh teman, mengucapkan
bela sungkawa dan turut berduka cita atas musibah yang menimpa saudara kita.
Referensi
Dr. Harjani Hefni, Lc., M.A.2015. Komunikasi Islam. Prenadamedia Group:Jakarta
Referensi
Dr. Harjani Hefni, Lc., M.A.2015. Komunikasi Islam. Prenadamedia Group:Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar