Rabu, 15 Juni 2016

ISTILAH-ISTILAH KOMUNIKASI DALAM AL-QUR’AN DAN HADIS

            Dalam Al-Qur’an dan hadis ditemukan cukup banyak istilah-istilah yang terkait dengan Ilmu Komunikasi. Di antara istilah tersebut adalah lafadz, qaul, kalam, nuthq, naba’, khabar, hiwar, jidal, bayan, tadzkir, tabsyir, indzar, tahridh, wa’adz, dakwah, ta’aruf, tawashi, tabliqh , dan irsyad. Makna dari masing-masing kata diyakini memiliki rohnya masing-masing.

A.    JENIS PESAN
      Pesan adalah seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.Dedi Mulyana mengatakan bahwa pesan adalah seperangkat simbol verbal atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pesan diartikan sebagai amanat yang disampaikan lewat orang lain, perintah atau nasihat yang tidak langsung atau melalui perantara.  Berdasarkan definisi di atas, maka pesan terbagi dua, pesan verbal dan nonverbal.

   1.      Pesan Verbal
Terdapat tiga istilah untuk pesan verbal yakni, lafdz,qaul, dan kalimat.
   a.      Lafdz
      Makna dari kata ‘Lafdz’ dalam bahasa Arab adalah melempar. Disebut ‘lafdz’karena bunyi yang kita keluarkan dari mulut ibarat bunyi atau simbol yang kita lemparkan dari mulut kita. Ayat yang menggunakan kata lafdzterdapat dalam surah Qaf ayat 18. Allah berfirman:
ما يلفظ من قول إلالريه رقيب عتيد
“Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir”
Lafdzjuga dipahami sebagai pesan saling sederhana yang keluar dari lisan seseorang yang dapat dipahami maknanya.

   b.      Qaul
      Dalam bahasa Indonesia ‘qaul’ diartikan kata. Menurut Ibnu Mandzur, ‘Qaul’ adalah lafaz yang diucapkan lisan baik maknanya sempurna atau tidak. Menurut definisi Ibnu Mandzur maka ‘Qaul’ bisa berarti kata atau bisa juga berarti kalimat, karena kata yang maknanya sempurna dalam bahasa Indonesia disebut dengan kalimat.Qauladalah jenis pesan verbal yang sama dengan lafdzatau lebih lengkap dan luas penggunaannya didandingkanlafdz. Dengan kata lain lafdzbagian dari qaul.

   1)      Qaul dalam Al-Qur’an
Secara umum, qaul yang terdapat dalam Al-Qur’an bermakna kalimat dan digandeng dengan sifat tertentu.
a)      Qaulan Ma’rufan
Ma’ruf artinya kebaikan dunia maupun akhirat. Ungkapan ini disebut empat kali dalam Al-Qur’an dengan menampilkan empat peristiwa yang berbeda-beda. Yakni terdapat dalam surah al-Baqarahayat 235, surah an-Nisaayat 5, surah an-Nisaayat 8, dan surah al-Ahzabayat 32. Dari keempat ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa qaulanma’rufanadalah jenis lafdz atau ungkapan yang baik, ramah, tidak kasar, tidak menyinggung perasaan orang, tidak kotor, dan tidak mengundang nafsu orang yang mendengarkannya untuk berbuat jahat.

b)      Qaulan Kariman
Qaulan Karimansecara bahasa berarti perkataan yang mulia dan  berharga. Ungkapan ini diabadikan oleh Al-Qur’an pada surah al-Isra ayat 23.
Ibnu Katsir mengatakan bahwa di antara wujud dari qaulankarimanitu adalah berkata lemah lembut, beradab, santun, dan menghormati. Al-Alusi mengatakan bahwa qaulankarimanadalah perkataan yang indah dan tidak bengis. Dengan qaulankarimanorang berbicara juga menjadi mulia dan berharga, tidak hina dan murahan.

c)      Qaulan Maysuran
Menurut bahasa Qaulan Maysuranartinya adalah perkataan yang mudah. Maysur adalah isim maf’ul dari yusr yang artinya mudah. Ungkapan ini terdapat dalam surah al-Isra ayat 28. Ayat ini ditempatkan setelah perintah berbuat baik terhadap orang tua, keluarga dekat, orang miskin, dan musafir yang memerlukan bantuan, serta setelah larangan untuk bersikap boros. Jika kita tidak mampu memberikan sesuatu kepada kaum kerabat, maka ucapkanlah perkataanyang mudah. Mujahid, Ikrimah, dan beberapa ulama tafsir lainnya mengatakan bahwa qaulanmaysuranartinya menjanjikan bantuan kepada mereka.

d)     Qaulan Balighan
Ungkapan Qaulan Balighansecara bahasa berarti perkataan yang sampai kepada maksud, berpengaruh dan berbekas ke dalam jiwa. Ungkapan ini terdapat dalam Al-Qur’an surah an-Nisa ayat 63.Ayat ini mengajarkan kepada pembacanya bahwa Qaulan Balighanlebih efektif kalau disampaikqn dengan cara ‘waqullahumanfusihim’ (katakanlah pada diri mereka). Artinya jangan menyampaikan pesan yang terkait dengan pribadi seseorang didepan khalayak ramai, tetapi berbicara dua mata dan hanya dengan orang yang dimaksud.

e)      Qaulan Layyinan
Ungkapan Qaulan Layyinan secara bahasa berarti ungkapan yang lemah lembut. Ungkapan ini terdapat dalam Al-Qur’an surah Thaha ayat 44. Berdasarkanpendapat para ulama, qaulanlayyinanadalah upaya untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan cara yang lunak, tidak memvonis, mengingatkan tentang sesuatu yang disepakati seperti kematian, dan memanggilnya dengan panggilan yang dia sukai.Qaulan layyinanmerupakan strategi menaklukan hati yang keras dengan perkataan yang lemah lembut.

f)       Qaulan Sadidan
Ungkapan qaulansadidanmenurut bahasa berarti perkataan yang benar. Ungkapan ini terdapat di dua tempat dalam Al-Qur’an, yaitu di surah an-Nisaayat 9 dan surah al-Ahzabayat 70. Kata qaulansadidansecara umum bermakna perkataan yang tepat dengan kondisi yang ada, seperti menembakkan anak panah ke sasaran yang dituju. Al-Jazairi mendefinisikan qaulansadidandengan dua kata, yaitushidqansha-iban benar dan tepat sasaran.

g)      Qaulan Tsaqilan
Ungkapan qaulantsaqilansecara bahasa berarti perkataan yang berat. Ungkapan ini disebutkan dalam Al-Qur’an surah al-Muzzamil ayat 5. Secara umum yang dimaksud dengan qaulantsaqilandalam Al-Qur’an, karena di dalamnya terkandung tugas-tugas berat bagi orang yang mukalaf (mendapatkan tugas) terutama Rasulullah SAW. Qaulan tsaqilandalam konteks komunikasi adalah kata-kata yang berbobot dan penuh makna, memiliki nai yang mendalam, memerlukan perenungan untuk memahaminya, dan bertahan lama.

h)      Qaulan ‘Adziman
Secara bahasa qaulan ‘Adzimanartinya perkataan yang besar. Ungkapan ini terdapat dalam Al-Qur’an surah al-Isra ayat 40. Dalam komunikasi, mengeluarkan pernyataan yang tidak berdasar dan membuat rusak keyakinan seseorang bahkan masyarakat adalah termasuk perkataan yang besar. Qaulan ‘Adzimanmenimbulkan dampak kerusakan yang besar buat orang yang mengucapkannya dan bagi orang yang menerima dan mengonsumsinya.

i)        Ahsanu Qaulan
Ungkapan ahsanuqaulansecara bahasa berarti perkataan yang paling baik. Ungkapan ini terdapat dalam surah Al-Fushilat ayat 33. Ayat ini menggambarkan kepada kita bahwa bobot kata yang kita keluarkan kualitasnya berbeda-beda. Dan kata yang paling berbobot menurut Al-Qur’an adalah kata untuk mengajak orang mengesakan Allah dan memotivasi orang untuk beramal saleh.

   c.       Kalimat
      Kalimat dalam bahasa Arab adalah senyawa dari dua unsur, yaitu lafdzdan ifadah. Lafdzadalah bunyi, sedangkan ifadahartinya mengandung makna. Jadi, kalimat adalah susunan lafdzyang mengandung makna yang sempurna. Menurut ahli bahasa, kalimat minimal terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung makna yang sempurna.

Kalimat dalam Al-Qur’an
      Kata “Kalimat” dalam Al-Qur’an tidak berdiri sendiri, tetapi digandeng dengan atau yang lain.
     aKalimatullah
Kalimatullah artinya adalah kalimat Allah. Istilah ini dikemukakan dalam Al-Qur’an surah at-Taubah: 40. Yang dimaksud dengan kalimatullah adalah agama Allah, hukum Allah, dan segala hal yang bersumber dari Allah baik perintah maupun larangan. Ketinggian dari kalimatullah terletak pada kebenaran yang tidak memerlukan penambahan ataupun pengurangan dan adilnya.
  b)      Kalimat alladzinakafaru
Makna kalimat alladzinakafaruadalah kalimat orang-orang yang mengingkari kebenaran. Ungkapan ini terdapat dalam surahat-Taubah ayat 40. Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kalimat alladzinakafaruadalah syirik dan segala sesuatu yang bertentangan dengan kalimatullah.
   c)      Kalimatun sawa’
Kalimatun sawa’ secara bahasa artinya adalah kalimat yang sama. Imam Thabari mengatakan bahwa kalimatun sawa’ adalah kalimat yang adil. Kalimat yang adil artinya adalah kalimat yang berdiri ditengah dan disepakati oleh kalangan intelektual yang objektif dari hasil penelitian yang akurat tentang sesuatu. Kalimatun sawa’ adalah upaya untuk mencari titik temu sebanyak-sebanyaknya, karena persamaan jauh lebih banyak dari perbedaan.
  d)     Kalimat al-Kufr
Secara bahasa, kalimat al-kufrartinya kalimat yang mengandung makna pengingkaran terhadap kebenaran atau mengandung unsur pelecehan terhadap nilai-nilai kebenaran dan orang-orang yang membawa nilai kebenaran.Diantara contoh kalimat al-Kufr juga adalah penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dengan mengatakan bahwa beliau itu orang yang hina, padahal beliau dimuliakan oleh Allah SWT.
  e)      Kalimat al-Taqwa
Menurut bahasa kalimat takwa artinya kalimat yang berfungsi melindungi. Para ulama tafsir secara umum mengatakan bahwa yang dimaksud dengan kalimat al-takwa adalah kalimat La ilahaillallah. Kalimat ini berfungsi untuk melindungi orang yang mengucapkannya dari perbuatan syirik.
  f)       Kalimat al-Thayyibah
Secara  bahasa kalimat thayyibahberasal dari kata thabayang artinya enak, bersih , dan tumbuh . Kalimat ini berfungsi untuk memotivasi orang yang melakukan kebaikan dan mencegah mereka melakukan kerusakan.
  g)      Kalimat al-Khabitsah
Secara bahasa kalimat khabitsahartinya kalimat yang buruk, jelek, kotor, hina, rusak, dan rendah.  Termasuk dalam kalimat yang buruk ialah kalimat kufur, syirik, segala perkataan yang tidak benar dan perbuatan yang tidak baik.

  2.      Pesan Nonverbal
Selain membahasa tentang pesa  atau bahasa pesan verbal, Al-Qur’an juga kaya dengan informasi tentang bahasa nonverbal. Di antara yang di bahas oleh Al-Qur’an adalah makna isyarat mata, wajah, tangan, kaki, gerak tubuh, bibir, kepala, dan seterusnya. Bahkan bisa dikatak  bahwa isyarat tentang pesan nonverbal dalam Al-Qur’an meliputi isyarat dari ujung kaki sampai ujung kepala.

B.     KEKUATAN PESAN
      Di antara jenis pesan dalam Al-Qur’an yang memiliki pengaruh luas adalah pesan yang di sebut dengan istilah naba’, apakah berita itu benar atau tidak. Adapun pesan yang mengandung pengaruh yang biasa saja, mengandung kemungkinan benar atau tidak, salah atau benar, yang kedua-duanya memungkinkan disebut dengan khabar.

  1.      Naba’
  a.      Kata Naba’  dalam Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an ditemukan beberapa ayat yang menggunakan kata naba’. Di antaranya terdapat dalam surah an-Naba’ ayat 2, surah al-Anam ayat 34 dan 67, surah al-Anam ayat 6, surah al-Qasashayat 3, surah an-Namlayat 22, surah an-Namlayat 27, surah al-Hujuratayat 6.
  b.      Naba’ dan Urgensi Pesan
Menurut penulis kitab Taj al-Arus, kata naba’ dan khabarmemiliki arti yang sama. Tetapi sebagian yang lain mengatakan bahwa dua kata ini memiliki makna yang berbeda. Al-Nawawi umpamanya mengatakan bahwa naba’ artinya adalah khabaryang memiliki manfaat yang besar yang bisa menghasilkan kualitas berita sampai derajat ilmu atau ghalabatal-dzann (Kemungkinan besarnya lebih besar. Sifat dari naba’ menurut beliau adalah bebas dari informasi yang mengandung dusta. Kebenaran informasinya seperti berita mutawatir atau seperti  firma Allah dan Hadis Rasulullah SAW.

  2.      Khabar
Khabar dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan kabar atau berita. Khabardi satu sisi memiliki makna yang sama dengan naba’, tapi di tempat yang lainkhabarberbeda dengan naba’. Khabaradalah berita yang di pindahkan dari orang lain dan bisa juga bersumber dari diri sendiri dan mengandung dua kemungkinan, benar atau salah. Meskipun naba’ juga bisa mengandung dua kemungkinan, benar dan salah, tetapi isi pesannya secara umum mengandung perhatian yang luas dan berdampak luas, sedangkan khabar tidak selalu seperti itu.

  3.      Hadis
Kata hadis menurut bahasa Arab berarti berita atau baru. Dalam Al-Qur’an, kata hadis bisa berarti kabar dari Allah, berita dari Rasul, atau perkataan yang bersumber dari manusia biasa.Kalau merujuk kepada kamus besar bahasa Arab, maka kata Hadis menunjukkan makna bahwa berita yang bersumber dari Allah tidak mungkin diragukan kebenarannya dan selalu uptodate, tidak pernah basi karena masa.
Shidq dan Kadzip
Istilah yang tidak bisa dipisahkan dengan naba’, khabar, dan hadis adalah shidq(benar atau jujur) dan kadzib(dusta). Shidqdan kadzibbisa terjadi pada ketiga-tiga jenis pesan di atas. Hanya berita dari Allah dan Rasul-Nya saja yang tidak diragukan kebenarannya. Adapun sumber berita yang lain tetap tunduk kepada kaidah benar dan dusta.

C.    METODE MENYAMPAIKAN PESAN
1.      Hiwar
Hiwar adalah pembicaraan yang berlangsung di antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk menyampaikan informasi atau meyakinkan orang lain dalam suasana tenang dan tidak panas.
2.      Jidal
Jidalmenurut bahasa berarti memintal benang. Adapun jidal yang dimaksud Allah adalah jidal yang bertujuan untuk mengalahkan lawan bukan karena nafsu, tetali untuk memenangkan pandangan yang benar.
3.      Bayan
Secara bahasa bayan artinya adalah jelas atau terang. Al-Jurjani mengatakan bahwa bayan artinya menjelaskan maksud kepada orang yang mendengar. Hasan al-Basri mengatakan bahwa bayan adalah kemampuan untuk mengucapkan dengan baik, mampu membunyikan huruf-huruf dengan baik. Bayan yakni menjelaskan tujuan dengan pilihan kata yang paling tepat.
4.      Tadzkir
Tadzkirberasal dari kata dzakara yang berarti mengingat.Tadzkir artinya mengingatkan atau memberikan peringatan.Tadzkir adalah salah satu metode dalam komunikasi yang sangat bermanfaat untuk memberikan peringatan dini kepada manusia agar tidak lupa dengan tujuan hidup yang sebenarnya.
5.      Tabligh
Kata tablighsecara umum berarti selesai, berakhir atau sampai, yang bisa digunakan untuk tempat, masa, atau sesuatu yang abstrak.Tabligh adalah upaya untuk menyampaikan informasi secara utuh dari sumber kepada penerima tanpa mereduksi redaksi atau muatannya juga mengandung makna sampai dengan mengesankan.
6.      Tabsyir
Tabsyir berasal dari kata busyrayang artinya adalah bahagia dan gembira. Adapun kata tabsir artinya menyampaikan Kabar bahagia dan gembira. Tujuan busyra adalah memberikan motivasi kepada orang-orang yang baik agar bertahan dalam kebaikan atau semakin bersemangat meningkatkan kualitas kebaikannya.
7.      Indzar
Indzar adalah menyampaikan pesan dengan cara mengingatkan yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa takut dan kehati-hatian, baik diri komunikator maupun komunikan.
8.      Ta’aruf
Ta’aruf secara bahasa berasal dari kata ‘Arafa yang berarti tahu atau kenal. Ta’aruf yakni mengetahui dan mengenal sesuatu dengan tanda-tanda yang membuatnya bisa membedakan antara satu dengan yang lainnya.
9.      Tawashi
Tawashi berasal dari kata wasiat yang berarti bersambung.Tawashi adalah menyampaikan pesan atau menyambungkan apa yang diinginkannya kepada orang lain.
10.  Nasihat
Nasihat menurut bahasa berarti murni, jernih, bersih, tanpa noda. Nasihat adalah salah satu bentuk komunikasi yang berdampak positif buat yang memeberikan nasihat maupun yang diberi nasihat.
11.  Irsyad
Irsyad berasal dari kata rasyada, artinya mencari petunjuk ke jalan yang lurus lawan dari kata sesat. Irsyad yaitu proses membantu seseorang dalam mengatasi permasalahan pribadinya dengan mengarahkan dirinya untuk mengatasi masalahnya sendiri.
12.  Wa’Adatau Mau’Idzah
Al-Jurjani mendefinisikan wa’dzsebagai al-tadzkirbial-khair fimayariqqulahual-qalb (mengingatkan tentang kebaikan yang membuat hati menjadi lembut). Wa’adz adalah jenis komunikasi yang bertujuan untuk melunakkan hati yang mendengarnya. Lunaknya hati terefleksi pada linangan air mata, guncangnya dada saat mendengarkan pesan, dan munculnya tekad untuk berubah. 

13.  Idkhalal-Surur
Dalam istilah Rasulullah idkhalal-sururadalah perintah membahagiakan orang lain, baik dengan kata maupun perbuatan. Banyak cara membahagiakan sesama, diantaranya dengan mengucapkan selamat atas kesuksesan yang diraih oleh teman, mengucapkan bela sungkawa dan turut berduka cita atas musibah yang menimpa saudara kita. 


Referensi
Dr. Harjani Hefni, Lc., M.A.2015. Komunikasi Islam. Prenadamedia Group:Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar